Selasa, 11 Juni 2013

PF dan Beach Cleaning SWARA Nightingale di HARI BUMI

Swara Nightingale


Hari bumi yang diperingati tepat pada tanggal 22 April lalu menjadi dasar dari suatu kegiatan yang diadakan oleh UKMF SWARA Nightingale Fakultas Keperawatan UNAND, yaitu Pemeriksaan Fisik di TAPLAU / Pantai Padang. Dengan semangat hari bumi, para nightingalers sudah membuka stand pemeriksaan fisik dan mulai melayani beberapa orang yang merupakan warga sekitar maupun orang-orang yang tengah melakukan jalan pagi disekitar lokasi. Para nightingalers yang pada saat itu melakukan pemeriksaan fisik terdiri dari para anggota penuh maupun para caang (calon anggota) SN. Kegiatan ini juga menjadi wadah praktek baru bagi para caang SN dalam menerapkan materi pemeriksaan fisik langsung ke masyarakat berupa pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan golongan darah.

Selesai melakukan kegiatan pemeriksaan fisik, para nightingalers langsung menuju pantai untuk melakukan pembersihan pantai dari sampah-sampah yang tentunya tak enak dipandang. Berbekal handscoon dan plastic sampah besar, para tim hari bumi SN menelusuri pantai sambil memunguti sampah-sampah yang mengganggu kebersihan pantai.
Untuk pelaksanaan yang akan datang, ada baiknya jika kita juga mengikutsertakan orang-orang yang bermukim dan mencari penghasilan disekitar lokasi tersebut. Dengan mengajak mereka bersama-sama melakukan bersih pantai, semoga menjadi kesadaran baru bagi mereka terhadap pentingnya menjaga keindahan dan kelestarian bumi salah satunya daerah pantai. Lestari…!
dikutip dari sini

Caving – Rock Climbing Menikmati Indahnya Ciptaan Tuhan oleh mahasiswa Fkep Unand

Swara Nightingale




Sebelum menghadapi UAS Genap 2013 ini para nightingalers menyempatkan diri untuk merefreshkan pikiran sejenak dengan melakukan kegiatan wisata edukasi dan penyegaran fisik berupa Caving (Penelusuran Goa) dan Rock Climbing (Panjat Tebing). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 11 Mei 2013 di Goa BABA, Indarung. Sedangkan Rock Climbing dilaksanakan di tebing yang bersebelahan dengan lokasi goa. Pada kegiatan Caving, SWARA Nightingale mengundang instruktur-instruktur yang sudah ahli dalam ilmu Speleologi (ilmu tentang Goa) yaitu MAPALA MIPA UNAND – KCA LH Rafflesia dan juga mengundang instruktur ahli mountaineering yaitu MAPALA POLITEKNIK UNAND.
Nightingalers mulai berkumpul menuju lokasi pada pukul 07.00WIB dan sampainya di Indarung, harus memasuki jalan beberapa kilometer dan melalui sungai serta semak belukar untuk menuju lokasi goa dan tebing yang dituju. Namun ini semua terbayarkan dengan rasa takjub melihat ornamen-oranamen indah yang hanya dapat dilihat dalam kegelapan goa melalui sinar headlamp, ditambah lagi pengalaman panjat tebing yang akan sulit didapatkan disembarang tempat, menjadikan hari itu benar-benar waktu refresh bagi para nightingalers.
Karena sesungguhnya banyak sekali keindahan Allah SWT yang ada disekitar kita, namun kita saja yang belum mengeksplorasinya. Salam Rimba, SALAM LESTARI…!

Dikutip dari sini

PELANTIKAN ANGGOTA PENUH SWARA Nightingale Angk.11

Swara Nightingale




dikutip dari sini

SWARA NIGHTINGALE DIKLAT RUANGAN – PEMBENTUK KADER-KADER PENERUS SEMANGAT NIGHTINGALE

Swara Nightingale




Rangkaian OR (Open Recruitment) anggota baru SWARA Nightingale telah sampai pada tahap DIKLAT Ruangan tepatnya dilaksanakan pada Jumat – Minggu, 22-24 Februari 2013 bertempat di Aula Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Rangkaian OR yang di mulai dengan tahap pengambilan formulir dan wawancara ini dilanjutkan dengan tahap Tes Fisik yang dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Februari 2013 lalu hingga menghasilkan calon-calon anggota SN sebanyak 3 orang laki-laki dan 20 orang perempuan baik itu dari angkatan 2011 dan 2012 F.Kep UNAND.
Pembukaan diklat ruangan ini dihadiri oleh para tamu dari anggota MAPALA se-UNAND maupun MAPALA se-Kota Padang dan acara di buka langsung oleh Pembina SWARA Nightingale, Bpk Ns. Randy Refnandes, S.Kep. Kegiatan para Caang (Calon Anggota) SN ini di bekali beberapa materi dasar yang tentunya sangat berguna dalam pelaksanaan menjadi anggota SN kedepannya maupun dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membentuk nilai-nilai loyalitas para caang, maka pada materi Sejarah Berdirinya SWARA Nightingale, langsung kami minta Pendiri SN, Ns.Alfitri, M.Kep, Sp.MB (NRA. 001-SN) untuk dapat menceritakan asal mula, perjuangan awal hingga keberhasilan didirikannya SWARA Nightingale sebagai organisasi pertama di Fakultas Keperawatan UNAND (yang pada saat itu masih PSIK).
Hingga hari ke-tiga, para Caang menampung berbagai ilmu pengetahuan baru yang mereka dapatkan, diantaranya pelatihan dasar PBB (Peraturan Baris-Berbaris), Konservasi Lingkungan Hidup, Manajemen Perjalanan, Botani Zoologi, Navigasi Darat, Caving (Penelusuran Goa), Mountainering, dan SAR/ESAR. Sebagai penunjang terbentuknya cikal bakal MAPALA yang berlandaskan Ilmu Kesehatan, maka para Caang lebih dulu diberikan materi-materi mengenai BHD (Bantuan Hidup Dasar)/RKP (Resusitasi Kardio Pulmonal)/RJP (Resusitasi Jantung Paru), Sport Injuries, Perdarahan Fraktur dan Balutan, Keracunan dan Gigitan Hewan Berbisa hingga tak lupa juga materi tentang Teknik Evakuasi dan beberapa materi penting lainnya.
Disela-sela pergantian materi, untuk mencegah kebosanan maka para Pelatih menyempatkan untuk memberikan yel-yel dan lagu-lagu penyemangat bagi para Caang. Tak mau kalah, para Caang juga membuat beberapa yel-yel yang mereka lantangkan dengan suara keras penuh semangat membuat suasana Diklat dipenuhi dengan keceriaan.
Diklat Ruangan ini akan dilanjutkan dengan Diklat Lapangan yang insyaallah akan dilaksanakan pada 15,16,17 Maret 2013 sebagai pengaplikasian ilmu-ilmu yang telah didapatkan di ruangan. Semoga 23 orang Caang tangguh ini dapat meneruskan perjuangannya menjalani pendidikan-pendidikan yang telah didesain sedemikian rupa oleh para Nightingalers demi membentuk Anggota SN yang siaga, cerdas, cermat, cekatan, loyal, dan bermartabat. Hingga dengan semangat kuat sekeras suara yang mereka lantunkan saat meneriakkan yel-yel dapat menjadikan mereka sebagai orang-orang yang siap terjun ke lapangan memberikan bantuan demi menolong sesama baik di lingkungan Fakultas Keperawatan UNAND khususnya maupun di lingkungan masyarakat luas umumnya.
Mari teriakkan :
“SWARA…! >> Nightingale!
Nightingale…! >> Hidup SN..!
Lestari…!!!” J

PENINGKATAN KUALITAS TIM SWARA NIGHTINGALE DENGAN PELATIHAN SAR OLEH TIM SAT BRIMOBDA SUMBAR

Swara Nightingale




Tepat di hari Sabtu, 9 Februari 2013 menjadi langkah baru menuju kemahiran dan kemampuan bagi para Nightingalers. Sebanyak 17 orang anggota SWARA Nightingale bersama-sama menuju Markas Komando SAT BRIMOBDA SUMBAR untuk mendapatkan pelatihan SAR langsung dari para ahli yang tak asing dan diragukan lagi dalam hal ikhwal penyelamatan korban dilapangan.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini berisi pelatihan-pelatihan yang tidak bisa didapatkan disembarang tempat, diantaranya yaitu Mountaineering – Turun Tebing yang dilakukan pada tower / papan tebing setinggi 27 meter. Dalam scenario pelatihan turun tebing ini, relawan semisal sedang menyelamatkan korban bencana yang lokasi terdapatnya korban jauh dibawah tebing. Materi lainnya yaitu Navigasi Darat, Penyeberangan Basah, SAR/ESAR – Alur Komando Bergeraknya Relawan, Komunikasi Lapangan, Ilmu Mendirikan Tenda, dan PBB (Peraturan Baris-Berbaris).
Selanjutnya, para nightingalers juga diajarkan sekaligus praktek langsung mengenai pemakaianHandy Talkie (HT). Begitu juga dengan pemakaian alat Navigasi Darat canggih yang berhubungan langsung dengan satelit yang bernama “Global Positioning System (GPS)”. Alat yang dapat mempermudah kita dalam melakukan berbagai hal dilapangan ini juga sangat mahal, sehingga masih sangat jarang pihak yang memiliki hingga mampu menggunaan GPS ini.
Namun pada pelatihan yang kami laksanakan, semua teori yang telah disampaikan dapat langsung dipraktekkan karena memang semua alat yang dibutuhkan, didapatkan langsung di MAKO BRIMOBDA SUMBAR ini. Begitu juga dengan kegiatan lain yang mengharuskan kita untuk turun kelapangan dalam hal bencana sangat membutuhkan beberapa peralatan yang (besar harapan kami) disediakan oleh Fakultas. Selain itu kami juga diajarkan tentang alur pengorganisasian tim tanggap bencana di lapangan. Karena memang, untuk turun menjadi relawan dilapangan, dibutuhkan alur komando yang jelas dan perlengkapan yang sebaiknya dibawa. Tidak bisa asal sekedar ingin turun ke lokasi bencana tanpa tau alur koordinasi yang jelas, apalagi tanpa membawa peralatan apa-apa menuju daerah titik bencana tersebut.
Bukan sekedar ilmu mengenai kemampuan lapangan yang diajarkan kepada kami. Tim Brimob yang terdiri dari 4 orang polisi brimob dan 2 orang polwan ini benar-benar mengajarkan kami arti dari Kedisiplinan, Kekompakan, Loyalitas, dan Hierarki yang tentunya menjadi dasar penting dalam segala kegiatan dan keberlangsungan organisasi.
Semoga dengan adanya pelatihan ini menjadi hal yang berguna baik bagi para Nightingalers, Fakultas, hingga masyarakat sekitar. Untuk kedepannya, diharapkan agar Pelatihan SAR ini dapat terus diadakan secara berkala terutama bagi seluruh anggota SWARA Nighitngale Fakultas Keperawatanan UNAND yang pada dasarnya memang disiapkan fisik dan mentalnya dalam pilar Cinta Alam, Pengabdian Masyarakat dan SAR/ESAR ini.
Bagi para nightingalers, semoga semangat kita tidak tertinggal di Markas BRIMOB saja, tetapi tetaplah teruskan semangat ini, sekuat dan sekeras suara yang kita lantangkan saat menyanyikan lagu-lagu penyemangat ditengah teriknya matahari yang panas menyengat :
“Kampus UNAND ke Padang Sarai...
Ikut pelatihaaan SAR...
Malam haaari kedinginan...
SN Tetap Bertahan....!
SN...SN...SN...YES! Huu...Haa! “ J
LESTARI...!!!

LAPORAN PERJALANAN KEGIATAN PEMBERIAN BANTUAN PSIKOSOSIAL UNTUK KORBAN BANJIR BANDANG, SOLOK SELATAN 2012

Nightingale Touching “Sentuhan Perawat Menuju Hidup Bersih dan Sehat”


Tanggal 4, 5, dan 6 Januari 2013 merupakan hari penyemangat bagi para Nightingalers. Kenapa tidak? Hari dimana sebagian besar mahasiswa Universitas Andalas sedang berlibur di kampung halamannya, sedangkan para Nightingalers sedang menunjukkan jati diri melalui sebuah kegiatan alam terbuka ditengah masyarakat yang jauh dari keramaian kota. Yup, hari itu seluruh Anggota aktif MAPALA Fakultas Keperawatan Universitas Andalas “SWARA Nightingale” sedang berada di daerah Sei. Pisang Kel. Teluk Kabung Selatan untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang menjadi agenda besar di SN, yaitu NIGHTINGALE TOUCHING. Kehidupan 3 hari dengan mendirikan Tenda Barack ditepi Pantai Sei Pisang menciptakan semangat hebat tersendiri bagi para Anggota SN dalam menjalankan tugas bakti sosial ini.
Acara ini berisi serangkaian kegiatan seperti Pemeriksaan Fisik Gratis, Pemberian Obat-Obatan, Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak, Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Penyuluhan Pembuatan Jamban Sehat, Demo Cuci Tangan dan Sikat Gigi Benar kepada Anak SD, Senam Ibu Hamil serta kegiatan yang diamanahkan Dinas Kesehatan Kota Padang kepada para Nightingalers untuk melakukan Pengkajian Komunitas di daerah yang terdiri dari 9 RT di 2 RW ini.
Adapun hasil dari pengkajian komunitas ini, nantinya akan diolah lagi hingga mendapatkan hasil yang tepat terhadap penanganan masalah kesehatan yang ada pada masyarakat daerah Sei.Pisang, untuk kemudian diharapkan dapat menjadi proyek besar bagi Fakultas Keperawatan UNAND bersama Dinas Kesehatan Kota Padang.
Bakti Sosial ini kemudian ditutup dengan kegiatan Beach Cleaning di pinggiran Pulai Sikuai, sambil memanjakan mata dengan keindahan Pulau Sikuai, para Nightingalers kembali menyempatkan waktu untuk melakukan kegiatan yang lebih memberi arti, yaitu membersihkan tepian pantai yang sedikit kotor karena sampah non-organik yang berserakan. Hingga detik-detik kepergian kami meninggalkan daerah Sei.Pisang, Sekretaris Lurah daerah tersebut kembali mengucapkan terima kasih atas kehadiran beberapa Mahasiswa Fakultas Keperawatan yang telah bersedia hadir, memasuki daerah dengan akses transportasi sulit dari kota memberikan pengetahuan kesehatan yang berguna bagi masyarakat.
Kegiatan yang hanya berlangsung selama 3 hari ini benar-benar dimaksimalkan agar dapat menuai manfaat besar bagi masyarakat Sei.Pisang sendiri dan juga bagi para penyelenggara kegiatan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi semangat baru bagi kita, keluarga besar Fakultas Keperawatan UNAND dalam memberikan perawatan holistic kepada seluruh individu maupun kelompok masyarakat dimanapun berada.
LESTARI…! J

TIM TANGGAP DARURAT SWARA nightingale fakultas keperawatan unand dalam bencana longsor di kabupaten Agam


Minggu, 27 januari 2013 bencana longsor melanda daerah pemukiman warga di Kampung Dadok, Kenagarian Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya kabupaten Agam. Hingga esoknya, Senin, 28 Januari 2013 pencarian 9 korban yang masih tertimbun longsor masih sulit dilakukan karena terhalang medan yang berat. Selain itu juga evakuasi terhalang oleh banyaknya warga yang menjadi “Wisatawan Bencana” dan ingin sekedar melihat-lihat lokasi terjadinya longsor. Para keluarga korban terlihat berharap, anak, istri, suami, dan keluarganya yang lain, bisa segera ditemukan jenazahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam mencatat, kerugian materil akibat longsor diperkirakan mencapai Rp 8 miliar. Jumlah tersebut ditaksir karena rata-rata bangunan yang ada di jorong tersebut tidak dapat diselamatkan. Kerugian juga dihitung berdasarkan areal tanaman padi yang tertimbun longsor seluas 3 hektare, kerusakan jalan desa sepanjang 800 meter, 12 unit rumah rusak parah, perkebunan kacang tanah 2 hektare dan barang berharga lainnya.
Senin, 28 Januari 2013, jam 14.00, 5 orang tim tanggap darurat bencana dari unit UKMF Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan Universitas Andalas berangkat kelokasi bencana yang tergabung dalam tim tanggap darurat Universitas Andalas. Setelah samapai dilokasi, tim yang terdiri dari Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat diserahkan secara resmi sebagai relawan oleh Ketua LPPM Univeristas Andalas ke Puskesmas Maninjau. Dalam Acara penyerahan ini juga dihadiri oleh Wakil dekan II fakultas keperawatan (Fitra Yeni, S.Kp,MA) dan Wakil dekan III Fakultas kesehatan Masyarakat serta beberapa dosen dari Fakultas keperawatan dan Kesehatan Masyarakat.
Pada hari pertama dilokasi, DANSATGAS (komandan satuan tugas) pos kesehatan membagi tugas sesuai dengan bidang ilmu tim, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan diberikan tanggung jawab dalam survey kejadian bencana dimulai dari pendataan korban sampai dampak penyakit yang akan ditimbulkan dalam bencana. Mahasiswa dari Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan diberikan tanggung jawab khusus yaitu membantu identifikasi korban yang ditemukan sampai penyelenggaraan jenazah korban, menjadi tim medis relawan on way, serta membantu proses evakuasi korban.
Pada hari kedua, tim Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan tergabung dalam Sekretariat Pencinta Alam Sumatera Barat (SEKBER PA SUMBAR) karena tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat kembali ke Padang. Dihari kedua ini tim Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan lebih banyak membantu pencarian korban bersama relawan lainnya karena samapai tim Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan meninggal kan lokasi pada jam 11.00 belum ada korban baru yang ditemukan.
Sampai tim Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan meninggalkan lokasi pada tanggal 29 Desember 2013 jam 11.00 WIB, jumlah korban yang sudah ditemukan sebanyak 15 orang dari 20 orang korban keseluruhan yang dinyatakan hilang dan ditambah satu potongan kaki korban. Luas daerah yang terkena longsor adalah 3 Ha, yang terdiri dari 11 rumah dan dihuni oleh 34 orang penduduk. Dari 34 orang penduduk 20 oarng dinyatakan hilang, 4 orang luka-luka dan 10 orang selamat dalam keadaan sehat. Adapun korban yang telah ditemukan, dikuburkan secara massal. Namun ada beberapa korban yang tidak dikuburkan secara massal karena permintaan dari keluarga. Pemakaman dilakukan oleh sejumlah relawan dengan prosesi penurunan jenazah dilakukan dibawah sorotan sejumlah lampu senter.
Semoga bencana ini menjadi pelajaran bagi kita, dan menambah semangat kita untuk terus berkontribusi dalam penaggulangan bencana yang semata-mata demi kemanusiaan dan mengharap ridho tuhan Yang maha Esa, buka demi kepentingan promosi untuk dikenal,dihargai, dan dihormati oleh orang lain.
Salam Lestari….!
Salam Kemanusiaan…!

Tim SWARA Nightingale Fakultas Keperawatan Unand lolos Seleksi Tahap I dalam Youth Competition For Disaster Education


Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya tim SWARA Nightingale (SN) Fakultas Keperawatan Universitas Andalas masuk kedalam 20 besar tim lolos dalam seleksi tahap I pada kegiatan Youth Competition for Disaster Education trip to Kizuna Japan dari 139 tim yang mendaftar se Indonesia. Youth competition for disasaster education adalah sebuah kompetisi yang akan menyeleksi para mahasiswa yang pernah berperan aktif dalam kebencanaan yang nantinya akan diberikan penagalaman dan pendidikan bencana di Kizuna, Jepang. Oleh Karena itu, peluang yang telah terbuka bagi Swara Nightingale ini akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga nantinya jika terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk ikut belajar kebencanaan di Jepang.
Perjuangan dimulai dari pertengahan Oktober 2012 setelah mendapatkan informasi kegiatan, SWARA Nigtingale langsung membentuk tim untuk mengikuti kegiatan. Dengan waktu yang semakin mendesak semua berkas harus dikirim paling lambat 31 Oktober 2012, SWARA Nightingale dengan semangat, keyakinan dan dukungan dari berbagai pihak semua persyaratan berhasil dirampungkan tim dan dikirim pada panitia penyelenggara tanggal 30 Oktober 2012.
Dua minggu kemudian, 16 November 2012 adalah hari yang sangat dinantikan bagi SWARA Nightingale dimana diumumkannya tim yang lolos seleksi tahap I. Alhamdulillah dari 139 tim yang mengikuti seleksi tahap I se Indonesia, SWARA Nightingale masuk kedalam 20 besar tim yang berhak lolos seleksi tahap II. Dengan lolosnya tim ke tahap II, perjuangan akan semakin berat karena akan diseleksi dari 20 tim yang ikut seleksi pada tahap II akan diseleksi lagi menjadi 6 tim yang nantinya akan mengikuti pendidikan bencana selama 12 hari di KIZUNA, Jepang.
Persiapan tim telah dimulai dari tanggal 18 November 2012, dimulai dari teknis, pencarian dana, dan persiapan konsep kegiatan baru berupa model penaggulangan bencana di bidang psikososial yang merupakan kosep ang akan dibawa oleh SN . Selama proses persiapan tim sudah berupaya semaksimal mungkin dengan melakukan uji presentasi kegiatan di depan anggota SWARA Nightingale, didepan Anggota Luar Biasa SN, Pembina SN, dan terakhir di depan pakar Keperawatan Gawat Darurat dan Disaster fakultas keperawatan Unand, Emil Huriani S.Kp.MN; pakar psikososial bencana dan kejiwaan, Ns. Ira Erwina, M.Kep. Sp.Kep.Jiwa dan Ns. Atih Rahayu Ningsih, M. Kep.Sp.Kep.Jiwa. Selain itu hampir setiap hari diskusi dan konsultasi dilakukan termasuk konsultasi konsep ke NGO Nusa Relief yang bergerak di bidang Psikososial.
Rabu, 5 Desember 2012 akan menjadi hari yang menegangkan bagi tim, karena hari inilah akan dilakukan seleksi tahap II berupa presentasi didepan juri dan semua peserta kompetisi. Tim diwakili oleh Hilda rahmatika, Restu Budi Susilo, Reisky Miranda, Syaiful dan Manager tim Deky Ardiyasri serta didampingi oleh Pembina SN Ns. Randy Refnandes, S.Kep akan berangkat ke tempat kegiatan di Japan Foundation Jakarta 4-6 Desember 2012.
Semua usaha sudah dilakukan secara maksimal, untuk itu kami keluarga besar SWARA Nightigle Fakultas Keperawatan Universitas Andalas memohon do’a dan dukungan dari civitas akademika Fakultas keperawatan Universitas Andalas. Mudah-mudahan do’a dan dukungan dari semua pihak akan membawa kesuksesan dan nama baik SWARA Nightingale pada khususnya dan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas pada umumnya.
Terimakasih kepada Fakultas Keperawatan yag telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga tim terfasilitasi dengan baik, Seluruh civitas akademika, BEM KM Fkep, UKMF Fakultas Keperawatan, terutama SWARA nightingale dan NGO Nusa Relief yang telah membatu secara penuh dalam semua persiapan tim, semoga dukungan ini dapat kami balas dengan sebuah kemenangan. Amin…

Peningkatan Kesehatan Psikososial Pascabencana: “PR” Dalam Mitigasi Bencana

Setelah mengadakan penyuluhan kebencanaan dan masalah psikososial yang timbul dari bencana pada tanggal 12 Agustus 2012 pada masyarakat Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh Padang, Kamis 04 Oktober 2012 Mapala Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang bekerja sama dengan LSM Nusa Relief kembali melakukan kegiatan pada korban banjir bandang di daerah yang sama. Pada kesempatan ini dilakukan dua kegiatan sekaligus yaitu pemberian terapi relaksasi progresif untuk mengatasi kecemasan dan pengobatan gratis yang kegiatannya dipusatkan di Masjid Raya Limau Manis.
Pemberian terapi relaksasi progresif bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyararkat tentang bagaimana cara mengatasi kecemasan, terutama kecemasan yang diakibatkan oleh bencana. Dalam pelaksanaanya, materi terapi disampaikan oleh dosen spesialis keperawatan jiwa univeristas Andalas yang juga merupakan anggota luar biasa (ALB) Mapala Swara Nightingale Fakultas Keperawatan Unand, Ns. Ira Erwina, M.Kep, Sp. Kep. Jiwa.
Terapi relaksasi progresif merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan dengan merelaksasi pikiran dan otot yang dapat dilakukan kapanpun jika mengalami kecemasan baik dengan duduk ataupun berbaring. Hasil yang diharapkan adalah masyarakat dapat mengatasi kecemasan tidak hanya disebabkan oleh bencana tapi juga dalam keadaan lainnya sehingga masyrakat lebih siap secara mental dalam melakukan tindakan yang akan dilaksanakannnya dalam keadaan bencana.
Dasar dari pemberian terapi adalah hasil dari Asassment tim Nusa relif pada korban banjir bandan g tentang Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) seminggu setelah banjir bandang pertama (24 Juli 2012) dan beberapa laporan langsung saat penyuluhan tentang kebencanaan dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Beberapa fakta yang didapat sangat memprihatinkan, berbagai masalah psikososial muncul, mulai dari perasaan cemas yang berkepanjangan, tegang, gelisah, menagis, ketakutan , waspada, kesulitan tidur, dan gejala lainnya sampai kepada pengalaman traumatic yang mendalam pada masyarakat. Temuan ini tidak bisa dianggap biasa, karena gejala yang ditunjukkan sudah mengarah kepada gejala PTSD yang harus di awasi dalam rentang waktu tertentu untuk dilakukan intervensi jika dalam waktu tersebut masih ditemukan tanda dan gejala yang sama.
Setelah selesai melaksanakan terapi, kegiatan dilanjutkan dengan pengobatan gratis. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Nusa Relief dengan Puskesmas Pauh sebagai bantuan tenaga dokter, PMI sebagai penyumbang obat obatan, dan Mapala Swara Ningtigale sendir sebagai tim pemeriksaan fisik (seperti tekanan darah, dan keluhan kesehatan) dan pendidikan kesehatan per individu. Selain sebagai penarik minat masyarakat untuk mengikuti kegiatan terapi relaksasi progresif, pengobatan gratis juga merupakan usulan dari beberapa peserta saat tim melakuanasassment dan penyuluhan kebencanaan pertama. Keluhan kesehatan dari peserta pengobatan berbeda-beda seperti ISPA, gangguan pada kulit, dan penyakit degneratif seperti hipertensi.
Antusiasme masyrakat Limau Manis dalam mengikuti kegiatan merupakan bukti secara implisit bahwa masyarakat masih membutuhkan bantuan dan dukungan dari luar dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul pascabencana banjir bandang. Dua Kali melakukan kegiatan dimasyarakat korban banjir bandang dalam dua kali bencana yang sama yang terjadi dalam waktu berdekatan adalah salah satu bentuk kepedulian dan pengabdian dari Mapala Swara Nightingale terhadap bencana yang pada dasarnya telah mewujudkan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi selain dari pendidikan dan penelitian.
Menyadari akan banyaknya masalah yang ditimbulkan pascabencana, maka pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih pada masalah psikososial. Karena berbicara akibat dari bencana tidak hanya berbicara tentang kerusakan sarana dan prasarana, kehilangan jiwa dan kerugian harta benda, tetapi juga berbicara tentang masalah kesehatan mental yang ditimbulkan akibat dari pengalaman traumatis dari bencana.
Pengalaman traumatik secara psikologis berati pengalaman mental yang luar biasa menyakitkan, melampaui ambang kemampuan rata-rata orang untuk menanggungnya. pengalaman traumatik bisa menyebabkan trauma fisik dan juga trauma psikis. bila trauma psikis tidak ditangani dengan baik dapat memperburuk kondisi korban dan menghambat pemulihan. Meskipun guncangan psikososial yang dialami sebagian besar masyarakat korban peristiwa traumatik bersifat sementara dan akan pulih secara alamiah dalam waktu singkat. gejala-gejala distress mental yang muncul seperti ketakutan, gangguan tidur, mimpi buruk, siaga berlebihan, panik, berduka dan sebagainya merupakan respon psikologik yang normal terhadap peristiwa yang sangat tidak normal perlu mendapatkan dukunangan dari berbagai pihak agar masyarakat dapat melewatinya dalam keadaan yang normal. Pemulihan trauma akibat bencana tidak berhenti dengan upaya tanggap darurat, selesainya rehabilitasi fisik maupun saat kehidupan sehari-hari berjalan kembali normal. justru karena situasi lingkungan sudah jelas dan teratur, ada moment dimana masyarakatingat kembali terjadinya peristiwa traumatik.
Hadirnya lembaga-lembaga NGO lokal, nasional bahkan internasional yang bergerak dalam penaggulangan dan mitigasi bencana selama ini belum bisa membuat masyarakat siap secara mental dalam menghadapi bencana. Hal ini dikarenakan belum maksimalnya program khusus dan sedikitnya NGO yang bergerak dalam bidang kesehatan mental pascabencana. Pemerintah sibuk dengan rehabilitasi dan rekonstruksi fisik tetapi rehabililitasi mental sering terlupakan. Pembuatan peta,tempat dan jalur evakuasi, penataan kota yang aman dari bencana, penyuluhan rumah tahan gempa adalah sebagian bentuk-bentuk program pemerintah dan NGO dalam bencana. Sangat jarang sekali kita mendengar adanya program yang berkaitan dengan kesehatan mental dalam menghadapi bencana. Bagaimana masyarakat akan mengikuti jalur evakuasi saat bencana sedangkan mereka diselimuti rasa panik tanpa tau harus berbuat apa dan mengungsi kemana. Oleh sebab itu, adanya program pemerintah yang makasimal dalam kesehatan mental psikososial akan sanagat membantu masyarakat siap menghadapi bencana secara fisik dan psikis.
Adanya LSM seperti Nusa Relief yang menjalin kerja sama dengan Mapala Swara Nigtigale Fakultas Keperawatan Unand dalam penaggulangan masalah psikososial bencana adalah salah satu bentuk penanggulangan bencana terhadap masalah psikososial. Dengan hadirnya lembaga ini semoga akan menjadi perhatian pemerintah baik dalam membantu pengembangan LSM maupun membuat kebijakan tentang peningkatan penanggulangan masalah psikososial pascabencana dimasyarakat.(//Deky)