Selasa, 11 Juni 2013

TIM TANGGAP DARURAT SWARA nightingale fakultas keperawatan unand dalam bencana longsor di kabupaten Agam


Minggu, 27 januari 2013 bencana longsor melanda daerah pemukiman warga di Kampung Dadok, Kenagarian Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya kabupaten Agam. Hingga esoknya, Senin, 28 Januari 2013 pencarian 9 korban yang masih tertimbun longsor masih sulit dilakukan karena terhalang medan yang berat. Selain itu juga evakuasi terhalang oleh banyaknya warga yang menjadi “Wisatawan Bencana” dan ingin sekedar melihat-lihat lokasi terjadinya longsor. Para keluarga korban terlihat berharap, anak, istri, suami, dan keluarganya yang lain, bisa segera ditemukan jenazahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam mencatat, kerugian materil akibat longsor diperkirakan mencapai Rp 8 miliar. Jumlah tersebut ditaksir karena rata-rata bangunan yang ada di jorong tersebut tidak dapat diselamatkan. Kerugian juga dihitung berdasarkan areal tanaman padi yang tertimbun longsor seluas 3 hektare, kerusakan jalan desa sepanjang 800 meter, 12 unit rumah rusak parah, perkebunan kacang tanah 2 hektare dan barang berharga lainnya.
Senin, 28 Januari 2013, jam 14.00, 5 orang tim tanggap darurat bencana dari unit UKMF Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan Universitas Andalas berangkat kelokasi bencana yang tergabung dalam tim tanggap darurat Universitas Andalas. Setelah samapai dilokasi, tim yang terdiri dari Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat diserahkan secara resmi sebagai relawan oleh Ketua LPPM Univeristas Andalas ke Puskesmas Maninjau. Dalam Acara penyerahan ini juga dihadiri oleh Wakil dekan II fakultas keperawatan (Fitra Yeni, S.Kp,MA) dan Wakil dekan III Fakultas kesehatan Masyarakat serta beberapa dosen dari Fakultas keperawatan dan Kesehatan Masyarakat.
Pada hari pertama dilokasi, DANSATGAS (komandan satuan tugas) pos kesehatan membagi tugas sesuai dengan bidang ilmu tim, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan diberikan tanggung jawab dalam survey kejadian bencana dimulai dari pendataan korban sampai dampak penyakit yang akan ditimbulkan dalam bencana. Mahasiswa dari Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan diberikan tanggung jawab khusus yaitu membantu identifikasi korban yang ditemukan sampai penyelenggaraan jenazah korban, menjadi tim medis relawan on way, serta membantu proses evakuasi korban.
Pada hari kedua, tim Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan tergabung dalam Sekretariat Pencinta Alam Sumatera Barat (SEKBER PA SUMBAR) karena tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat kembali ke Padang. Dihari kedua ini tim Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan lebih banyak membantu pencarian korban bersama relawan lainnya karena samapai tim Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan meninggal kan lokasi pada jam 11.00 belum ada korban baru yang ditemukan.
Sampai tim Swara Nigtingale Fakultas Keperawatan meninggalkan lokasi pada tanggal 29 Desember 2013 jam 11.00 WIB, jumlah korban yang sudah ditemukan sebanyak 15 orang dari 20 orang korban keseluruhan yang dinyatakan hilang dan ditambah satu potongan kaki korban. Luas daerah yang terkena longsor adalah 3 Ha, yang terdiri dari 11 rumah dan dihuni oleh 34 orang penduduk. Dari 34 orang penduduk 20 oarng dinyatakan hilang, 4 orang luka-luka dan 10 orang selamat dalam keadaan sehat. Adapun korban yang telah ditemukan, dikuburkan secara massal. Namun ada beberapa korban yang tidak dikuburkan secara massal karena permintaan dari keluarga. Pemakaman dilakukan oleh sejumlah relawan dengan prosesi penurunan jenazah dilakukan dibawah sorotan sejumlah lampu senter.
Semoga bencana ini menjadi pelajaran bagi kita, dan menambah semangat kita untuk terus berkontribusi dalam penaggulangan bencana yang semata-mata demi kemanusiaan dan mengharap ridho tuhan Yang maha Esa, buka demi kepentingan promosi untuk dikenal,dihargai, dan dihormati oleh orang lain.
Salam Lestari….!
Salam Kemanusiaan…!

Tidak ada komentar: