Minggu, 02 Desember 2012

Cara Mencegah Hipotermi

Swara Nightingale

Cara mencegah Hipotermia ini sangat diperlukan dalam kegiatan pendakian gunung. Mendaki gunung memang memerlukan kesiapan fisik, mental, peralatan, pengetahuan dan perbekalan yang menunjang kegiatan tersebut. Dan banyak musibah yang terjadi karena kekurangan hal – hal tersebut di atas. Atau bisa juga karena minimnya pengetahuan tentang survival sehingga Hipotermia bisa melanda. 

Yang terpenting dalam kegiatan mendaki gunung atau kegiatan di luar ( outdoor activity ) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hipotermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan apabila mulai merasakan kedinginan.

CARA MENCEGAH HIPOTERMIA

1. Usahakan apabila mendaki gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah oleh keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis ( polyester / spandex / nylon ) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang masih bisa ganti kaos, tetapi di gunung yang sering hujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri. Mengeringkan menggunakan api unggun, sebaiknya jangan. Kasihan hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat. Membawa satu baju tetapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan membawa 3 baju tetapi basah semua.

2. Membawa bekal yang cukup untuk mendaki gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster ( seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda ) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi yang baik. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun – daunan yang kita kenali bisa dimakan apabila mendesak.

3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun kondisinya. Kalau mempunyai baju dan jaket tahan air ( gore-tex based ) juga bisa ( tetapi ini mahal di harga ). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki membawa ekstra jika perlu.

4. Kalau berjalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. Handphone terkadang kurang efektif karena tidak adanya sinyal. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika naik atau turun.

5. Jangan paksakan berjalan terus apabila kelelahan. Berhenti, pasang tenda dan membuat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap berjalan. Selain itu, makanan juga membuat tubuh menjadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.

6. Membawa selimut darurat ( emergency blanket or space blanket ). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200 gr. Ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.

7. Penghangat tubuh sementara ( body warmer ). Ini semacam plester tubuh apabila kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju ( ski, ice climbing, mountaineering ) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk.

Sekali lagi saya ingatkan dengan alat yang memadai tapi tidak tahu bagaimana menggunakan, hasilnya juga tidak optimal. Jadi baca dan simak bagaimana melakukan teknik dasar survival di gunung. Bisa membaca, bertanya atau dari pengalaman yang terus diasah.
(sumber : belantaraindonesia.org)

Cara Packing Yang Baik

Swara Nightingale


Disamping kita mengetahui manajemen perjalanan, dibutuhkan pula pengetahuan mengenai teknik menata barang dalam satu tempat. Teknik pengepakan semacam ini bisa disebut packing. Pengetahuan ini diperlukan agar kenyamanan perjalanan semakin terjamin, apalagi perjalanan jauh yang memerlukan waktu lebih dari satu hari. Langkah awal setelah semua barang dikumpulkan, adalah memisahkan barang-barang tersebut sesuai jenis yang tidak perlu dapat ditinggalkan dirumah, dan tidak menambah beban berat ransel. Kedua pastikan jika semua perlengkapan sudah dipacking, anda masih tetap dapat mengambil apapun didalam dengan sedikit susah. Masukkan barang-barang yang mudah pecah kedalam tempat khusus yang melindunginya dari benturan. Kalau ransel yang kita bawa tidak tahan air, maka masukkan semua jenis barang kedalam kantong plastik, seperti : pakaian, jaket, sleeping bed dan lain sebagainya. Kemudian sendirikan barang-barang tersebut sesuai dengan berat dan tingkat keperluan.

Dalam memasukkan barang-barang tersebut ke ransel, mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat agar beban yang kita bawa dapat terbagi dengan seimbang, jadi tidak tertumpu pada satu tempat saja. Barang yang sewaktu-waktu diperlukan harus ada ditempat yang mudah dijangkau, Sehinnga bila diperlukan secepatnya tidak usah membongkar semua barang, barang tersebut antara lain : senter, tempat air, jas hujan, obat-obatan. Mantel dan pakaian yang diperlukan ketika cuaca berubah buruk sebaiknya diletakkan dan dilipat dibagian atas ransel ( usahakan jangan sampai ada tempat yang kosong/ruang yang kosong didalam tas ). Pada bagian bawah biasanya diletakkan perlengkapan yang jarang diperlukan ketika berjalan, misalnya : sleeping bad. Kalau perlu tekan sekuat-kuatnya agar semua bisa masuk dan tampak lebih padat. Manfaatkan ruang yang kosong seefesien mungkin, karena barang yang kita bawa tentunya tidak sedikit.

Selain itu kenyaman, teknik pengepakan ini bisa juga merupakan seni tersendiri. Bagaimana membuat packing itu sendiri tampak indah dipandang dengan tempat yang sedikit, salah satu seni pengepakan adalah dengan memasukan ransel pada sisi vertikal maksud dari cara ini agar bentuk ransel semakin jelas dan halus.

Survival

  Swara Nightingale


Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Survival adalah mempertahankan hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapat pertolongan. Sedangkan menurut pengertian lain, survival adalah suatu kondisi dimana seseorang/kelompok orang dari kehidupan normal (masih sebagaimana direncanakan) baik tiba-tiba atau disadari masuk ke dalam situasi tidak normal (di luar garis rencananya).
Orang yang melakukan survival disebut survivor. Survival yang biasa dilakukan yaitu di hutan/alam bebas sehingga disebut jungle survival. Survival terjadi karena adanya kondisi darurat yang disebabkan alam, kecelakaan, gangguan satwa, atau kondisi lainnya.
Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat dan lakukan yaitu:
S : Sadari dimana kamu berada
U : Untung-malang tergantung nasib
R : Rasio
V : Viva
I : Ingatlah dimana kamu berada
V : Vakuum
A : Adat istiadat setempat harus dihormati
L : Latih dan belajarlah selalu

Secara umum aspek-aspek dalam kondisi survival dibagi tiga yang saling mempengaruhi dan berkaitan yaitu aspek psikologis (panik, takut, cemas, sepi, bingung, tertekan, bosan), aspek fisiologis (sakit, lapar, haus, luka, lelah), dan aspek lingkungan (panas, dingin, kering, hujan).

1) Komponen pokok survival terdiri atas:
· Sikap mental berupa hati yang kuat bertahan hidup, mengutamakan akal sehat, berpikir jernih dan optimis
· kondisi fisik yang fit dan kuat
· tingkat pengetahuan dan ketrampilan
· pengalaman dan latihan
· perlengkapan berupa survival kit

2) Langkah-langkah survival
· Jika tersesat lakukan tindakan pedoman STOP (Seating, Thinking, Observation, dan Planning)
· Lakukan pembagian tugas kepada anggota kelompok
· Tetap berusaha mencari pertolongan
· Hemat terhadap penggunaan makanan, minuman dan tenaga
· Hindari dan jauhi masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu dari diri sendiri, orang lain dan alam


3) Kebutuhan dasar survival
A. Air
Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air hujan, embun, tumbuhan (rotan pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), hasil kondensasi tumbuhan, dan air galian tanah
B. Makanan
Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun, dan akar (umbi). Hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan:
      · hindari tumbuhan berwarna mencolok
      · hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
       · mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit.. biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh
       · variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
        · jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan
Hampir semua unggas dan ikan dapat dijadikan sumber makanan, begitu juga dengan beberapa serangga, reptil, dan mamalia. Kendala utama untuk mendapatkan hewan-hewan liar tersebut adalah cara menangkapnya. Oleh karena itu perlu membuat perangkap (trap) untuk mempermudah menangkap hewan liar tersebut
C. Shelter
Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-daunan atau ranting.
D. Api
Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas, membuat tanda/kode, dan merokok. Sumber api berasal dari korek api, lup/teropong, menggosok-gosokkan kayu dengan kayu, membenturkan logam dengan logam atau batu.
Ada hal lain yang menentukan lamanya kita berada pada kondisi survival, yaitu keputusan apakah kita akan menetap (survival statis) atau bergerak keluar mencari bantuan (survival dinamis).

Jumat, 30 November 2012

Pita Merah

Swara Nightingale




Pita Merah (Red Ribbon) merupakan lambang internasional untuk kepedulian terhadap HIV/AIDS. Pita merah dicetuskan pada April 1991 oleh suatu kelompok dermawan kecil yang bernama Visual AIDS yang berpusat di New York. Mereka ingin menemukan suatu tanda peringatan abadi yang menjadi lambang untuk mempersatukan berbagai pihak di seluruh dunia yang peduli dengan meluasnya penyebaran AIDS. Di Inggris, Pita Merah pertama kali dipakai oleh 700.000 penggemar lagu pop saat konser musik memperingati Freddy Mercury yang diselenggarakan di stadion Wembley pada April 1992.




Putri Diana memakai Pita Merah pada World AIDS Day Concert of Hope (Konser Harapan Hari AIDS Sedunia). Saat ini, orang-orang di seluruh dunia memakai Pita Merah untuk menunjukkan perhatian dan kepedulian mereka terhadap HIV/AIDS. Peduli terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA), mereka yang telah meninggal dunia, dan mereka yang merawat serta mendukung Odha dengan penuh kasih sayang.


Pita Merah dimaksudkan agar menjadi lambang pengharapan agar pencarian vaksin dan obat untuk menghentikan penderitaan ODHA berhasil. Pita Merah juga menawarkan dukungan simbolis. Dukungan untuk ODHA, untuk terus mendidik mereka yang tidak terinfeksi, untuk upaya maksimal dalam menemukan pengobatan, serta untuk mereka yang telah kehilangan teman, anggota keluarga, atau orang yang dicintai karena AIDS.


Tetapi Pita Merah saja tidak cukup. Pita Merah hanya dapat menjadi lambang yang berguna jika diikuti dengan ucapan dan perbuatan yang betul-betul dapat membuatnya berbeda. Jik Anda ditawarkan Pita Merah, berarti Anda diminta untuk menerima dan memakainya sebagai sebuah penghargaan kepada jutaan orang yang hidup dengan atau tersentuh HIV-AIDS di seluruh dunia. Siapa saja dapat memakai Pita Merah untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki pengertian pada masalah seputar HIV/AIDS.


Semua ini merupakan upaya yang muncul dari masyarakat. Tidak ada Pita Merah yang resmi. Anda pun dapat membuatnya sendiri. Memakai Pita Merah merupakan langkah pertama dalam memerangi HIV/AIDS. Pita Merah dapat dipakai kapan saja sepanjang tahun, tetapi khususnya pada Hari AIDS Sedunia. Langkah berikutnya adalah mendukung ODHA dan mengingatkan yang tidak terinfeksi.

Selasa, 27 November 2012

Proses Penularan HIV/AIDS

Swara Nightingale



Jika terjadi pertukaran darah yang diantaranya disebabkan oleh

* HUBUNGAN SEX TANPA PENGAMAN (KONDOM)
* PENGGUNAAN JARUM SUNTIK YANG TIDAK STERIL
* ASI OLEH IBU YANG MENGIDAP HIV/AIDS.

skema contoh penularan HIV/AIDS karena hubungan sex tanpa pengaman:


tanda “=>” disamping menjelaskan bahwa terjadi hubungan sex tanpa pengaman / terjadi pertukaran darah yang di akibatkan karena hubungan sex (setiap hubungan sex intim menyebabkan luka lecet pada kemaluan yang sangat kecil namun memungkinkan darah untuk bertukar)

MAKA DALAM KASUS INI SI WANITA AKAN OTOMATIS TERTULAR HIV/AIDS, DAN PRIA B JUGA IKUT TERTULAR, BEGITU SETERUSNYA SETIAP TERJADI PERTUKARAN DARAH/HUBUNGAN SEX TANPA PENGAMAN (CONDOM).

IRONISNYA, PENDERITA HIV TIDAK AKAN TERLIHAT PERBEDAAN SECARA FISIK SELAMA 10 TAHUN SEMENJAK VIRUS ITU ADA DI DALAM TUBUHNYA DAN KITA TIDAK PERNAH TAU TANPA ADANYA TES.

YANG LEBIH MENYEDIHKAN LAGI HIV/AIDS MERUPAKAN KASUS GUNUNG ES, YANG TERDATA HANYA SEBAGIAN KECIL DARI TOTAL PENDERITANYA DI DUNIA INI.

JADI,

1. Jangan Melakukan Hubungan Seks Sebelum Menikah
2. Setialah Pada Pasangan Masing2, Jangan Jajan Sembarangan
3. Selalu Gunakan Pengaman Setiap Anda Berhubungan Sex
4. Jangan Melakukan Injeksi/Suntikan Yang Tidak Steril
5. Edukasi/Pendidikan Seks Itu Sangat Penting! KETAHUILAH LEBIH BANYAK AGAR KITA BISA LEBIH WASPADA! 

Sesungguhnya kita disini harus ikut berperan untuk memerangi HIV/AIDS (bukan orang yg menjadi korban HIV/AIDS) karena tidak mungkin hanya dari pihak pemerintah saja yang bertindak untuk ini. HIV/AIDS adalah musuh kita bersama. Saatnya kita bertindak!

Caranya? Tidak perlu terlalu bertindak besar, cukup untuk diri sendiri saja, yaitu:
( 5 cara mencegah penularan HIV/AIDS- ABCDE )

1. Abstinence : Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah! (ini yang di anjurkan oleh agama kita, tetapi sebagai manusia yang tidak luput dari dosa, seringkali manusia melanggar ini, namun disini kita tidak berbicara masalah agama, melainkan cara mencegah HIV/AIDS.)

2. Be Faithful : Setialah pada 1 pasangan saja! (Jika sudah terlanjur melakukan hubungan seks, setialah terhadap pasangan itu sampai umur yang ditentukan oleh Tuhan)

3. Condom : Selalu gunakan kondom setiap melakukan hubungan seks. (Manusia cenderung ingin mencoba-coba, berhubungan seks dengan si A, lalu si B, lalu si C dan berharap mendapatkan kenikmatan dunia yang lebih, tapi ingatlah selalu MENGGUNAKAN KONDOM! Jangan malu untuk membeli kondom di apotek atau minimarket daripada menyesal selanjutnya!)

4. Don’t Inject : Jangan menggunakan Narkoba Suntik dan Bergilir! (menggunakan narkoba saja sudah bahayanya minta ampun, apalagi jenis suntik, apalagi 1 jarum suntik di gunakan oleh orang banyak. Bersiap-siaplah terjangkit HIV/AIDS.)

5. Education: Perbanyaklah mencari dan menambah pengetahuan tentang kesehatan reproduksi juga HIV/AIDS. Semakin kita tahu cara penyebaran dan dampak yang akan dihasilkan, maka semakin takutlah kita untuk melakukan hal yang beresiko menularkan HIV/AIDS)


HIV/AIDS menular melalui DARAH, AIR SUSU IBU (ASI) dan CAIRAN SPERMA.

HIV/AIDS paling banyak hidup dan berkembang pada Darah dan ASI. Pada sperma hanya sebagian kecil saja.
Pada hubungan seks itu terjadi gesekan-gesekan yang menyebabkan lecetnya alat kelamin, sehingga ada pertukaran darah. 


Apa itu HIV?

Swara Nightingale




HIV ada singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.

Bagaimana virus HIV bisa menimbulkan rusaknya sistem kekebalan manusia ?
Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.

Dimanakah virus HIV ini berada ?
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain.

Jadi jangan takut jika bersentuhan dengan penderita HIV/AIDS, bagaimanapun juga mereka juga manusia yang membutuhkan perhatian dari manusia lainnya, dan bukan justru mendapat diskriminasi.

Apakah CD4 itu ?
CD 4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD 4 pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD 4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol)

Apa fungsi sel CD4 ini sebenarnya ?
Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia

Apa gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS?
Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):

Gejala Mayor:
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
- Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala MInor:
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
- Retinitis virus sitomegalo

Kasus Dewasa:
Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.

Bagaimana HIV menjadi AIDS?
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

1. Tahap 1: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan

2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)

3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

4. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Sejarah Hari AIDS Sedunia

Swara Nightingale



Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia.

Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss.[1] [2] Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.

Bunn menyarankan tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita barat, sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk keberhasilan Hari AIDS Sedunia. Ia merasa bahwa karena 1988 adalah tahun pemilihan umum di AS, penerbitan media akan kelelahan dengan liputan pasca-pemilu mereka dan bersemangat untuk mencari cerita baru untuk mereka liput. Bunn dan Netter merasa bahwa 1 Desember cukup lama setelah pemilu dan cukup dekat dengan libur Natal sehingga, pada dasarnya, tanggal itu adalah tanggal mati dalam kalender berita dan dengan demikian waktu yang tepat untuk Hari AIDS Sedunia.

Bunn, yang sebelumnya bekerja sebagai reporter yang meliput epidemi ini untuk PIX-TV di San Francisco, bersama-sama dengan produsennya, Nansy Saslow, juga memikirkan dan memulai "AIDS Lifeline" ("Tali Nyawa AIDS") - sebuah kampanye penyadaran masyarakat dan pendidikan kesehatan yang disindikasikan ke berbagai stasiun TV di AS. "AIDS Lifeline" memperoleh Penghargaan Peabody, sebuah Emmy lokal, dan Emmy Nasional pertama yang pernah diberikan kepada sebuah stasiun lokal di AS.

Pada 18 Juni 1986, sebuah proyek "AIDS Lifeline" memperoleh penghargaan "Presidential Citation for Private Sector Initiatives", yang diserahkan oleh Presiden Ronald Reagan. Bunn kemudian diminta oleh Dr. Mann, atas nama pemerintah AS, untuk mengambil cuti dua tahun dari tugas-tugas pelaporannya untuk bergabung dengan Dr. Mann (seorang epidemolog untuk Pusat Pengendalian Penyakit) dan membantu untuk menciptakan Program AIDS Global. Bunn menerimanya dan diangkat sebagai Petugas Informasi Umum pertama untuk Pgoram AIDS Global. Bersama-sama dengan Netter, ia menciptakan, merancang, dan mengimplementasikan peringatan Hari AIDS Sednia pertama - kini inisiatif kesadaran dan pencegahan penyakit yang paling lama berlangsung dalam jenisnya dalam sejarah kesehatan masyarakat.)

Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mulai bekerja pada 1996, dan mengambil alih perencanaan dan promosi Hari AIDS Sedunia.Bukannya memusatkan perhatian pada satu hari saja, UNAIDS menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun.

Pada dua tahun pertama, tema Hari AIDS Sedunia dipusatkan pada anak-anak dan orang muda. Tema-tema ini dikiritk tajam saat itu karena mengabaikan kenyataan bahwa orang dari usia berapapun dapat terinfeksi HIV dan menderita AIDS.Tetapi tema ini mengarahkan perhatian kepada epidemi HIV/AIDS, menolong mengangkat stigma sekitar penyakit ini, dan membantu meningkatkan pengakuan akan masalahnya sebagai sebuah penyakit keluarga.


Pada 2004, Kampanye AIDS Sedunia menjadi organisasi independen.

Jumat, 23 November 2012

Donor Darah di Fakultas Keperawatan UNAND

Swara Nightingale

Alhamdulillah SWARA Nightingale telah selesai mnyelenggarakan DORA (Donor Darah) pada tanggal 19 November 2012

Terima Kasih TIM sukses SN terutama Anggota Muda (AM) SN yang menjadi panitia DORA



Peserta Donor Darah...walau lagi donor tapi tetap tersenyum... ^_^

 

Anggota PMI lagi bertugas...



walau lagi donor tapi tetap update status & PM... hehehe



"ini lho bangganya klo kita donor darah"....



masi tetap tersenyum...

 

panitia lagi buka register....



Cek golongan darah dan HB....

 

siap-siap inject....



cek golongan darah

 

selesai donor darah...



siap-siap akan inject
 

siap-siap akan inject...




tidak ada rasa cemas saat donor darah...

 

panitia DORA ^_^


tim sukses DORA...

 

Panitia DORA....



Dosen pun ikut partisipasi...



FORKOMPA UNAND

Swara Nightingale

Foto dibawah ini merupakan FORKOMPA UNAND (Forum Komunikasi Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Andalas)

Komma Fp-ua, Kca-lh Rafflesia Fmipa Unand, Mapala Green Justice Fhua, Paitua Mapala Teknik Unand, Mapastra Fib Unand, Het Fk Unand, Kipal Fisua, Mapala Svarna Dvipa Ungu, Swara Nightingale Unand, Mpu Mapala Poltek Padang dan Fekopala Unand.



admin 089

Pendakian Gunung Singgalang

Swara Nightingale

SWARA Nightingale bersama oraginsasi MAPALA yang berda dilingkungan Padang menyelenggarakan Pendakian Gunung Singgalang pada bulan Mei 2012 di Gunung Singgalang

















\


admin: 089






Rabu, 21 November 2012

Hari Pohon Sedunia


Hari Pohon Sedunia di peringati setiap tanggal 21 November setiap tahunnya. Apa yang akan kita lakukan dalam rangka memperingati dan mengingat hari pohon sedunia? Ini merupakan sebuah renungan untuk kita bersama, di hari pohon ini apa yang sudah kita lakukan untuk lingkungan.

Terlepas dari besarnya jumlah kontribusi kita terhadap lingkungan, sudahkan kita melakukan hal – hal kecil tapi berarti untuk lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menyimpan sampah plastik di saku kita sampai kita menemukan tong sampah.

Banyak cara yang dapat di lakukan untuk melestarikan lingkungan hidup. Sudah saatnya kita mulai cemas dan mulai mengambil tindakan untuk merefleksikan kecemasan kita terhadap lingkungan yang kerusakannya sudah mengglobal ini.

Masalah lingkungan atau sampah bukan hanya masalah pemulung, bukan hanya masalah segelintir orang, tapi juga masalah buat warga dunia saat ini. Sudah banyak daerah di Indonesia tercinta ini yang lingkungannya dalam kondisi yang rusak.


Kondisi penebangan liar, pembukaan lahan untuk pertanian dan juga untuk pemukiman sudah sangat memprihatinkan. Bisa kita lihat saat ini Kalimantan yang disebut sebagai paru-paru dunia ini sudah mulai berkurang jumlah luas hutannya. Berdasarkan data dari WWF tahun 2005 di perkirakan pada tahun 2010 jumlah luasan hutan di Borneo tinggal 44,4 % saja.

Dampak pemanasan global bagi bumi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, terlebih dengan semakin banyaknya hutan yang gundul akibat penebangan pohon secara liar. Padahal fungsi pohon sangat penting untuk menyerap gas CO2, maupun gas beracun lainnya di udara. Selain itu keberadaan pohon mampu menghasilkan oksigen atau O2, yang merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di Bumi.

Pentingnya menanam pohon bagi kelangsungan hidup di bumi, di wujudkan dalam bentuk aksi membagi bibit tanaman maupun gerakan menanam pohon, oleh para aktivis pecinta lingkungan, maupun para pelajar.


Seperti yang kita ketahui hutan berfungsi sebagai penyerap gas CO2 dan penghasil O2, dan penyimpan atau penampung air dalam jumlah besar. Bagaimana jadinya bila hutan ini menjadi rusak, Akibat yang di timbulkan tidaklah sedikit, dan pastinya akan menelan banyak korban jiwa, seperti akan adanya tanah longsor, banjir bandang, dan pastinya dengan jumlah luasan hutan yang tinggal sedikit tidak akan dapat menyerap gas rumah kaca sehingga akibatnya pengaruh Global Warming ini akan terus meluas dimana-mana.

Efek Global Warming jangan di anggap sebelah mata saja, Selama ini kita sudahmerasakan dampak dari Global Warming itu sendiri, seperti pergeseran musim yang tidak menentu, kemarau yang berkepanjangan sehingga menyebabkan tanah menjadi tandus, tenggelamnya pulau – pulau kecil, badai atau topan yang terjadi secara tiba – tiba, seperti yang terjadi baru – baru ini di wilayah Asia Tenggara.

Angin badai yang mengguncang daerah Laos, Filipina, Vietnam, dan Kamboja ini memakan banyak korban jiwa dan harta benda.  Sudah saatnya kita mulai memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk lingkungan hidup. Jangan sampai kita menjadi korban dari Global Warming berikutnya.


Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek Global Warming ini  diantaranya adalah dengan menanami setiap jengkal rumah kita dengan pohon atau bila rumah tidak memiliki lahan yang luas, tanaman bisa di letakkan di atap rumah atau tanah yang masih tersisa di rumah. Karena tiap pohon dapat menghasilkan 260 pon O2 tiap tahunnya.

Selain itu pohon juga dapat menyerap gas penyebab Global Warmingseperti CO2 sebanyak 1 ton tiap tahunnya. Menanam pohon ini juga merupakan kontribusi kita terhadap lingkungan. Pohon dapat  membantu menurunkan emisi gas rumah kaca, sehingga turut membantu menurunkan pengaruh Global Warming. Mulailah dari sekarang menanamkan semangat untuk menjaga lingkungan dan mencintai lingkungan, karena mencintai lingkungan itu tidak mahal serta bermanfaat bagi kita semua. 

Selasa, 24 April 2012

Kumpulan foto Pemeriksaan Golongan Darah dan Gula Darah

Swara Nightingale

Pelatihan bagi anggota muda tentang pemeriksaan fisik. Dilihat dari foto-foto dibawah ini merupakan pelatihan cara pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan gula darah.




admin : 089

Kumpulan foto Ca-ang angkatan IX tahun 2009

Swara Nightingale

Foto-foto caang angkatan IX tahun 2009 yang mana sekarang sudah menjadi anggota penuh dan sebentar lagi insyaallah akan menjadi anggota luar biasa serta kelulusan menjadi S.Kep.... amiiiiiiin



admin: 089

Kumpulan foto Forkompa

Swara Nightingale




admin :089

kumpulan foto-foto buka puasa bersama tahun 2011

Swara Nightingale

Acara buka puasa bersama di kampus PSIK UNAND









admin: 089